Singgasana Terakhir Pajajaran, Tatang Sumarsono, vi + 568 Hlm. |
Pajajaran tak sepatutnya kehilangan kewaspadaan. Demak semakin mendesak. Bandar mereka yang selalu ramai oleh lalu-lalang kapal pedagang sudah lama menjadi incaran. Sementara para pejabat kerajaan lengah dalam gelimang harta dan kekuasaan. Kemakmuran dan kelonggaran yang diberikan Prabu Siliwangi rupanya justru membuat tumpul perasaan para pejabat kerajaan Pajajaran. Pajajaran di ambang kehancuran, tapi Adegdaha, sang deugdeug tanjeur yang setia, tak mampu berbuat apa-apa. Dia sudah telanjur mengikat janji kepada Senopati Genggong, seorang pejabat korup, akibat kesalahan yang pernah diperbuatnya di masa lalu. Dengan latar belakang masa keruntuhan kerajaan Pajajaran, novel ini menawari kita sebuah roman yang lembut memikat.
0 comments:
Post a Comment